31 December 2015

Desain Undangan

Untuk urusan desain mendesain biarlah sang calon pengantin yang turun tangan, grafik desain adalah hal yang sama-sama kami senangi. Dengan begitu pengeluaran biaya undangan cukup biaya cetak saja (hemat kan hehe..). Biasanya tema warna undangan adalah nuansa warna yang akan dipakai saat pernikahan nanti. Warna yang kami pilih adalah hijau tentu saja (kesukaanku) antara hijau mint dan hijau melon yang dipadukan dengan gold, kurang lebih hampir sama dengan palet warna blog aku haha..

Pengerjaan desain undangan kami hampir setahun, selain terpentok dengan ide kami harus mengurus persiapan pernikahan yang lain dan di tengah pengerjaan desain undangan sendiri akupun kadang menerima request desain undangan dari teman-teman yang akan menikah juga. Lumayan upahnya bisa buat nambah tabungan nikah.

Desain utama dari undangan kami adalah kufi kaligrafi dari nama kami, Dian Faishal hingga terbentuklah seperti ini
ديان فيصل
Ini adalah desain undangan versi digital yang kami sebar lewat social media, kalau kalian perhatikan (dengan mata batin kalau bisa) frame yang mengelilingi undangan merupakan kumpulan kufi kaligrafi yang terpotong.


Banyak yang komentar dengan siluetnya terutama siluetku katanya gak mirip ya gimana wajahku pasaran tidak ada ciri khasnya tidak seperti wajah Aa (¬_¬). Ada juga yang bilang wajahku seperti yang cemberut, faktanya memang aku sedang bete karena Aa hampir lupa kami akan mengambil foto samping untuk pembuatan siluet.

Untuk teman dekat, aku membuat desain yang berbeda ala ala postcard.


Politeknik Negeri Bandung adalah tempat pertama kali kami bertemu, jurusan telekomunikasi di Gedung A diantara kerumunan mahasiswa yang bernama telecomedy hehe (o^▽^o).

Peta menuju lokasi gedung pernikahan pun kami buat sendiri (saking prefeksionisnya). Pertama Aa membuat kerangkanya di Microsoft Excel lalu diperhalus di Corel Draw, kemudian aku percantik di Photoshop.



30 December 2015

Pencarian MUA (Make Up Artist)

Riasan Pengantin merupakan poin krusial bagi para bride-to-be, bagaimana tidak tentunya kami para wanita ingin terlihat cantik paripurna, berbeda dari biasanya atau biasa disebut 'manglingi' di hari istimewanya sebagai Ratu Sehari. Saat ini banyak sekali jasa MUA di Bandung yang bagus dan biar gak bingung milih selain harga yang jadi acuan utama ada beberapa faktor dari MUA yang aku inginkan:
- Ingin riasan yang tidak terlalu menor.
- Make up yang tahan lama, karena wajahku yang gampang berminyak.
- Dapat mensiasati alis aku tanpa dicukur.

Hmm... sepertinya hanya itu karena pada akhirnya keputusan terakhir harus disetujui Aa dan ibu-ibu yang pasti rempong juga kalau soal hal ini. Berikut sekelumit cerita pencarian MUA yang aku suka.


Raden Annisa Brides
Sepertinya kepiawaiannya dalam memulas wajah sang pengantin sudah gak diragukan lagi. Make up yang identik dengan nuansa pastel ♡. Banyak teman kuliah yang memakai jasanya sehingga aku bisa melihat langsung hasil make up-nya, sang pengantin tidak terkesan memakai topeng justru kulit aslinya terpancar dengan apik mau itu warna kuning langsat atau sawo matang. Karena terkadang masih ada tukang rias yang mempunyai mind set cantik itu putih, alhasil sang pengantin didempul putih tebal sehingga tampak memakai topeng.

Setelah aku menanyakan price listnya lewat email langsung deh aku perlihatkan kepada Aa..........hmmh...responnya dingin pemirsa (T▽T) dia hanya melihat sekilas tanpa memberikan sepatah dua kata. OK berarti tidak masuk hitungan budget.

Lia Sanggar Rias
Karena gedung pernikahan kami bertempat di daerah Antapani, Bandung Timur jadilah aku mencari MUA daerah Antapani agar jika saat hari H nanti ada barang yang tertinggal tidak memakan waktu lama untuk mengambilnya. Tak perlu mencari berselancar lewat internet pun saat aku survey ke gedung di sepanjang jalan di Antapani banyak berjejer galeri atau sanggar rias pengantin. Tapi aku kesengsem dengan MUA ini, riasannya natural namun tetap cantik, apalagi saat baca beberapa blog orang yang memakai jasanya sang perias bisa make up tanpa cukur alis. Akupun semakin mantap untuk memilih.

Seperti biasa berkirim email untuk tahu harganya, sesudah baca price list ( ̄_ ̄)・・・ ternyata lebih mahal dari Raden Annisa. Hmmh.... gak perlu tanya Aa ini mah.

Deasy Make Up
Jadi saat iseng buka timeline Facebook ada postingan foto pernikahan kakak kelas jaman kuliah, kebetulan di-tag juga siapa tukang riasnya dan langsung aku klik link akunnya. Aku lihat-lihat riasannya bagus dan aku tertarik pada salah satu postingan hasil make upnya yang tanpa cukur alis dengan riasan jilbab syar'i. Namun ada satu hal yang menarik perhatian aku, kok di kolom mutual friend-nya ada nama Aa yaaa... w(゚o゚)w. Setelah aku stalking lebih jauh ternyata mereka satu SMP wah berarti tukang riasnya seumuran denganku tapi soal kemampuan riasnya jangan diragukan ya apalagi Deasy merupakan adik dari Teh Yuyun dan Teh Leyla, tukang rias yang tersohor di Bandung dari dulu.

Saat aku tanya Aa, dia gak kenal karena gak pernah sekelas dan dengan pedenya Aa bilang kalau dulu dia terkenal di SMP jadi semua anak kenal dia meskipun Aa gak kenal (←_←).Ya sudah kuminta saja Aa yang menghubungi Deasy. Tak disangka harganya harga teman cocok dengan budget kami dan setelah aku perlihatkan hasil make upnya pada Ibu dan Mamah, mereka suka dan takjub karena masih belum percaya tukang riasnya masih muda. Oke Aa dan ibu-ibu sudah menyetujui tanpa pikir panjang lagi langsung aku booking. Nah apakah Deasy bisa mensiasati alisku tanpa dicukur silahkan dilihat postingan selanjutnya ^^.

28 December 2015

Hambatan dan Kemudahan Menuju Menikah


Kami ingin menikah, tapi aku harus menunggu ya... kuputuskan untuk menunggu karena aku maunya sama kamu *gombal mode on(づ ̄ ³ ̄)づ

Selama menunggu aku berusaha fokus lagi dengan tujuanku yang lain, yaitu orang tuaku. Aku mempunyai keinginan melihat kedua orang tuaku hidup dengan tentram dan nyaman sebelum nantinya aku dibawa suami. Setelah bekerja, aku selalu menyisihkan sebagian penghasilanku untuk ditabung agar bisa membeli rumah bagi orang tuaku, agar mereka memiliki tempat tinggal untuk menetap tanpa harus pindah-pindah kontrakan lagi.

Hingga akhirnya, alhamdulillah tabunganku cukup untuk membayar uang muka rumah dengan KPR bersubsidi. Dari mulai pencarian info harga rumah, uang muka, cicilan dengan harga yang cocok sampai survey ke tempat dan hampir melakukan akad. Namun selalu berujung ketidakcocokan Bapa dengan kondisi daerah rumah tersebut. Setelah ditelusuri ternyata alasan sebenarnya Bapa tidak tega jika anak perempuannya harus menanggung cicilan seberat itu karena tempat tinggal masih jadi tanggung jawab beliau. Padahal Bapa sudah sakit-sakitan akibat diabetes yang dideritanya, anakmu ini hanya ingin masa tuamu dilalui dengan tenang tanpa beban pikiran. Meskipun hal ini takkan mampu membalas jasa-jasa kalian (。•́︿•̀。).

Di tengah kondisi seperti itu, Aa (panggilan si dia) membahas lagi tentang pernikahan, tentang adiknya yang sudah lulus dan langsung mendapat pekerjaan, tentang ibunya yang menyuruhnya segera menikahiku. Kepastian yang kutunggu akhirnya tiba tapi tidak langsung kusambut bahagia, padahal dulu aku yang menggebu mengajaknya menikah.

27 December 2015

The Way He Proposed

....Diapun bertekuk lutut dihadapanmu membawa cincin seraya berkata, "Maukah kau menikah denganku?"
Kyaaaa.....~ (≧▽≦)/ *geli geli merinding*. Apakah seperti itu impian para wanita saat dilamar kekasihnya? Hmm mungkin secara umum memang begitu soalnya kan kaya di pelem-pelem romantis gitcuuu.

Kalau aku karena udah lama pacaran (secara udah 6 tahun gellak ლ(ಠ_ಠ ლ)  jangan ditiru guys) gak pernah lagi deh berkhayal tentang hal itu yang penting ada kepastian, yaa.. meskipun dulu kalau denger lagu "Be my wife"-nya Tangga jadi berkhayal yang romantis-romantis (≧▽≦)
♫•*¨* "Share your life and be my wife... ❤"•.¸¸♪
Hingga akhirnya hari kepastian itupun tiba, eh bentar mau cerita asal mulanya dulu deh *duh labil. Jadi semua berawal dari percakapan santai (santai tapi serius) di whatsapp yang intinya:

A: "Tahun depan kita nikah yuk!"
B: "Hayu...hayu...!"

Jangan ditanya siapa yang jadi si A dan si B karena aku lupa. Percakapan yang terkesan main-main ya. Tapi setelah itu kita langsung cari info tentang pernikahan, apa yang perlu dipersiapkan, biayanya yang pasti dan semua rencana ini tentunya harus dengan restu orang tua.

27 Desember 2014
Dia datang sendiri ke rumah untuk bertemu aku seperti biasa orang tuaku, berbicara dengan Bapaku dan mengutarakan niatnya untuk menikah denganku. Saat itu dia hanya bermodalkan keberanian dan niat yang kuat bahkan tabungan nikah belum ada. Namun, dia tidak pernah bilang, "ayo rajin menabung buat pernikahan kita." Yang dia katakan, "ayo perbanyak lagi sedekah kita, agar niat kita dilancarkan Allah." Dan ya saat itu pula aku semakin yakin untuk menerima lamarannya. Meskipun kami tahu hubungan ini dimulai dengan cara yang salah, insya Allah tidak ada kata terlambat untuk berubah dan hijrah. :)

Yaa...begitulah caranya melamarku.
couldn't ask for more..

26 December 2015

Menikah (Prolog)


Menikah.... biasanya dari kecil para anak perempuan sudah membayangkan pernikahan impiannya, karena di hari yang katanya spesial itu mereka akan memakai gaun bak puteri raja. Sedangkan aku kecil berpikir ah nikah gimana nanti aja mau jadi wanita karir aja. Dulu aku berpikir jadi wanita karir yang kerja kantoran itu keren, haha dasar bocah. Ada sedikit cerita, saat itu sepupuku Teh Wulan menikah di rumah. Semua saudara jadi berkumpul di rumah Ua, ketika ijab kabul akan diucapkan semua heboh ingin melihat sampai sepupuku Mila yang umurnya satu tahun lebih muda dariku begitu semangat ingin melihat. Sungguh saat itu Dian kecil kebingungan, "emang apa serunya acara ijab kabul sih?" karena yang hanya terlintas di pikirannya bahwa ada acara kawinan keluarga itu bisa makan banyak dan bisa kumpul dengan saudara hoho.. (^o^")>. Hingga akhirnya sepupuku Mila itu menikah lebih dulu dariku.

Memang bukan masalah besar toh hanya beda setahun dengannya, lagipula usia bukan alasan utama kita menikah melainkan kesiapan kita. Sudah terlihat dari kecil Mila antusias sekali dengan pernikahan menyaksikan sakralnya ijab kabul makanya dia duluan yang nikah :D

Sepertinya diriku memang telat puber,

11 May 2015

Wedding - Picnic at Selabintana

Salah satu teman kuliahku Nina akhirnya menikah Alhamdulillah ❤(ˆ‿ˆԅ), karena dia dan suaminya Kang Fuad, yang juga kakak kelas kami adalah orang Sukabumi maka acaranya diselenggarakan disana. Seperti biasa jika ada teman kuliah yang menikah di daerahnya yang berarti di luar Bandung, kami selalu menyewa mobil untuk pergi bersama-sama dan rencananya ada rombongan dari Bandung dan Jakarta. Karena lokasiku di Jakarta kemungkinan aku ikut rombongan Jakarta. Namun aku tergoda dengan rencana Teh Tiara partner kerjaku yang juga merupakan teman sekelas sang pengantin pria untuk pergi menggunakan kereta. Hmm boleh juga (─‿‿─) selain gak terkena macet ternyata setelah di-tang-ting-tung ongkosnya lebih murah (ini penting banget) harga tiketnya untuk yang kelas ekonomi hanya sekitar Rp 20.000 sekali perjalanan yeay ♪┏(・o・)┛♪┗ ( ・o・) ┓♪ .


Stasiun menuju Sukabumi yaitu Stasiun Paledang terletak di seberang Stasiun Bogor, jadi untuk kesana kami harus memakai KRL tujuan Bogor. Kami memesan tiket untuk keberangkatan pukul 08:00 pagi dan itu berarti aku harus dandan dari shubuh :o.

Oh iya dari judulnya apakah kalian berpikir kalau acara pernikahannya bertema piknik?

23 February 2015

Table Manner-nya Orang Islam

Source: https://unsplash.com with graphic added by me
Mengucapkan Bismillah Sebelum Makan
"Apabila salah seorang diantara kalian hendak makan, maka ucapkanlah: 'Bismillah.' Dan jika ia lupa mengucapkan Bismillah di awal makan, maka hendaklah ia mengucapkan 'Bismillahi Awwalahu wa Aakhirahu (dengan menyebut nama Allah di awal dan akhirnya).'"
(HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

Makan dan Minum dengan Tangan Kanan
"Jika seseorang dari kalian makan maka makanlah dengan tangan kanannya dan jika minum maka minumlah dengan tangan kanannya. Karena setan makan dan minum dengan tangan kirinya."
(HR. Muslim)

Menggunakan Tiga Jari Tangan Kanan untuk Makan
"Sungguh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam makan dengan menggunakan tiga jari."
(HR. Muslim dan Abu Dawud)

Larangan Bernafas dan Meniup Air Minum
Dari Abu Qatadah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Jika kalian minum maka janganlah mengambil nafas dalam wadah air minumnya."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Ibnu Abbas, "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang untuk mengambil nafas atau meniup wadah air minum."
(HR. Tirmidzi dan Abu Dawud)

Mengambil Makanan yang Letaknya Terdekat dan Mulai Dari Bagian Pinggir
"Keberkahan itu turun di tengah-tengah makanan, maka makanlah dari pinggir piring dan janganlah memulai dari bagian tengahnya."
(HR. Muslim dan Abu Dawud)

Memakan Makanan yang Terjatuh Setelah Dibersihkan Bagian Kotornya
"Apabila ada sesuap makanan dari salah seorang diantara kalian terjatuh, maka hendaklah dia membersihkan bagiannya yang kotor, kemudian memakannya dan jangan meninggalkannya untuk syaitan."
(HR. Muslim dan Abu Dawud)

Mendahulukan Orang yang Lebih Tua Umurnya atau yang Lebih Memiliki Derajat Keutamaan Ketika Makan dan Minum Dalam Suatu Jamuan

Tidak Melakukan Sesuatu yang Dalam Pandangan Manusia Dianggap Menjijikan
Membersihkan tangan dalam piring dan tidak pula menundukkan kepalanya hingga dekat dengan piring.

Berhenti Makan Sebelum Kenyang Agar Tidak Melampaui Batas
"Tidak ada bejana yang diisi oleh manusia yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah baginya memakan beberapa suapan sekedar dapat menegakkan tulang punggungnya (memberikan tenaga), maka jika tidak mau, maka ia dapat memenuhi perutnya dengan sepertiga makanan, sepertiga minuman dan sepertiga lagi untuk bernafasnya."
(HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Menjilati Jari Jemari Setelah Makan
"Apabila salah seorang diantara kalian telah selesai makan maka janganlah ia mengusap tangannya hingga ia menjilatinya atau minta dijilati (oleh istrinya, anaknya)."
(HR. Bukhari Muslim)

Mengakhiri Makan dan Minum dengan Memuji Allah
"Barangsiapa telah selesai makan hendaknya dia berdoa: 'Alhamdulillaahilladzi ath'amani hadza wa razaqqaniihi min ghairi haulin minni walaa quwwatin.' Niscaya akan diampuni dosanya yang telah lalu."
(HR. Dawud)