30 April 2013

Bahasa kumur - kumurku

Maaf ya para pembaca atau orang yang gak sengaja numpang lewat baca blog aku kalau tata penulisan bahasaku sedikit (atau malah banyak) rancu. Kadang bahasa formal, bahasa gaul, bahasa inggris (jarang pisan ini mah), bahasa ibu bahkan bahasa alay bercampur jadi satu perpaduan tulisan aku.
Sekali lagi maaf ya hehe
┬┴┬┴┤(・_├┬┴┬┴ malu euy..

18 April 2013

Positive Thinking

Fine Art by Tang Yau Hoong

























"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah 216)

10 April 2013

Bubble's Wedding

The Groom and The Bride
Tanggal 7 April 2013 kemaren, merupakan hari berbahagia buat salah satu sahabat SD aku, Yulianti ^^. Kenapa judulnya bubble's wedding soalnya waktu SD dulu kita suka sama kartun The Powerpuff Girls, kan waktu kecil kita pilih-pilih (sampai ada yang rebutan kali ya) tokoh kartun yang kita suka kemudian kita mengikrarkan diri untuk menjadi tokoh tersebut dengan bangganya (  ̀o/  ́*)/ (bahagianya anak kecil itu sederhana ya..) dan Yuli milih jadi Bubbles, Gita jadi Buttercup, aku jadi Blossom (sampai sekarang aku bingung kenapa dulu milih Blossom yang pink padahal aku suka hijau (=,=")a), Mira jadi Professor Utonium (mau-maunya dia jadi cowok) lalu Sylvia jadi Nona Sara Bellum (mau-maunya juga dia jadi cewek bohay tanpa terlihat muka) hahaha sudah cukup nostalgilanya.

Rencananya kami mau datang pukul sepuluh pagi saat momen sakralnya ijab kabul. Namun, entah kenapa tiba-tiba pukul sepuluh kurang pas aku mau berangkat Mira kirim whatsapp minta tolong buat kartu ucapan dan seketika aku baru sadar sambil tepok jidat, "Oh iya ya masa buat sahabat sendiri gak ngasih sesuatu ucapan yang spesial" (/'o'\). Dengan memanfaatkan benda yang ada di rumah dan untungnya nemu kertas bergambar The Powerpuff Girl di kotak harta karun masa kecilku, hap! hap! hap! lalu ditangkap eh lalu jadilah kartunya yeayy. Sesampainya di TKP udah masuk sesi acara saweran aja (yah telat ~_~)

Dan saat acara saweran kami berempat berada di belakang sang pengantin, terlihat Mira dan Sylvia tengah asyik berbisik-bisik kupikir mereka sedang merencanakan strategi mendapatkan receh saweran yang banyak bergemerincing. Ternyata selidik punya sidik mereka sedang membicarakan mitos dalam pernikahan katanya saur kolot baheula (red: nenek moyang) kalau kita diam-diam ambil beberapa petik melati yang menjuntai dari mahkota sang pengantin wanita, kita bakalan segera menyusul juga. Ahaha agak aneh, karena memang sebenarnya toh suatu saat kita bakalan menikah juga kan :) tapi yang lebih anehnya, ibu-ibu di sebelah kami yang nampaknya menyimak pembicaraan kami diam-diam memetik melatinya Yuli dan memberikannya kepadaku (゜◇゜)......




Gita, Aku, Sylvia & Mira