12 January 2016

Prewedding ala Kadarnya

Sebelum menentukan tema prewed biasanya pasangan capeng (calon pengantin -red) akan memilah-milah vendor fotografi yang akan mereka pakai jasanya untuk dokumentasi pernikahan. Alhamdulillah untuk urusan foto memfoto ini aku percayakan pada sepupu yang pekerjaannya berkutat dengan dunia photography dan videography, memang bukan fotografer khusus pernikahan namun mengingat pengalamannya yang pernah ikut serta dalam pembuatan film "Ayat-Ayat Cinta" di bagian art director gak perlu diragukan lagi ya kemampuannya (promosi sepupu).

Nah masalahnya mau ada foto prewed gak? (nanya diri sendiri).
Padahal sepupu aku udah semangat loh, nanya kapan mau foto prewed sampai rekomendasikan tempat foto prewed yang bagus dan gratis. Salah satu hal yang masih membuat ragu untuk foto prewed karena foto prewedding, foto berdua dengan seseorang yang belum jadi mahram kita rasanya tidak etis ya sebagai muslim *kibas jilbab*. Ya aku tahu saat jaman jahiliyah dulu alias pacaran kami sering banget foto berdua jadi ceritanya pengen berubah baik, hingga aku memiliki ide akan membuat sketsa prewed sendiri seperti ini contohnya.
source
Aku berencana membuat ilustrasi cerita dari saat kami pertama bertemu dengan latar tempat kampus kami. Kemudian kumpulan sketsa tersebut dicetak, dibingkai dalam frame untuk nanti dipajang di sekitar Gedung Pernikahan. Namun karena kendala waktu mengurusi printilan yang lebih penting hingga pertengahan tahun (H-6 bulan pernikahan) aku belum sempat membuat sketsa ini, Aa pun menyarankan untuk tidak memaksakan diri jika tidak sempat, tong ngaririweuh maneh istilah bahasa sundanya mah.

Ternyata setelah kami diskusi dengan beberapa orang, foto prewed ini cukup penting karena saat di pintu masuk gedung pernikahan nanti harus ada foto kami sebagai penanda kalau disitu memang tempat acara pernikahan kami dan saat sesi foto berlangsung aku bisa sekalian test make up dengan vendor make up yang akan aku pakai.


Sebenarnya aku sudah ada konsep untuk foto prewed, pengennya sih tema anak sekolah Jepang karena aku suka dengan anime dan tergila-gila dengan model seragamnya 'seifuku' malah aku sudah berniat membeli seifuku dengan model lengan dan rok panjang seifuku versi hijab ceritanya. Saat blogwalking aku menemukan foto prewed dengan konsep yang sama, memakai seragam sekolah Jepang.
source
Lucu ya (♡‿♡), kalau mereka foto dengan latar tempat sekolah aku pengennya foto di taman bermain seperti Dufan dan di pohon sakura biar kerasa Jepangnya tapi gak perlu jauh-jauh ke Jepang, di Indonesia juga ada pohon sakura tepatnya di Kebun Raya Cibodas yang mekar antara bulan Januari-Februari dan antara bulan Agustus-September.

Nodame Cantabile :D
salah satu bunga sakura di Kebun Raya Cibodas
Sayang beribu sayang karena kendala waktu juga ideku yang ini juga tidak bisa terealisasikan (。╯3╰。). Alhasil kami melakukan sesi foto prewed 12 hari menjelang hari H mepet sekali dan tempatnya pun di rumah sepupu aja disulap jadi studio, berikut beberapa hasil fotonya:

Ini adalah kamar sepupu yang temboknya mendadak dipasang kain putih, tinggal edit, crop, voila hasilnya seperti ini.











Alhamdulillah aku puas dengan hasilnya dan selama sesi foto tidak ada pose yang mesra, karena selain gak boleh, kami berduaan akan sangat awkward kalau harus berpose seperti itu di depan kamera. Duh pose biasa seperti hasil foto di atas pun susahnya minta ampun biar tidak terlihat kaku ヾ(。><)シ kami memang tidak berbakat jadi model.

Untuk hasil test make up akupun puas padahal wajahku gampang berminyak tapi seharian make up-nya awet. Oh iya sekedar saran untuk test make up dan sesi foto prewed sebaiknya dilakukan saat kamu datang bulan kan lagi gak sholat tuh jadi gak repot touch up karena kegiatan ini pasti memakan waktu seharian.




No comments:

Post a Comment