12 July 2013

Insya Allah :)

Hari ke - 3 Ramadhan!!! masih semangat kan :D. Setelah 2 hari ikut Kajian Ramadhan yang diselenggarakan Majelis Ta'lim kantorku tentang Al-Quran, pelajaran yang bisa aku petik itu jadi dalam menjaga Al-Quran kita tidak hanya membaca dan menghafal karena hal itu akan percuma jika kita tidak mentadabburinya (red: memahami arti, tafsir Al-Quran dan mengamalkannya.).
Dua hari ikut Kajian dengan Ustadz yang berbeda dan dua-duanya sang Ustadz menyampaikan hal tersebut, gimana gak JLEB banget (✖╭╮✖) Astagfirullah. Nah setelah tahu hal ini, ceritanya aku mulai belajar memahami terjemahan Quran yang aku baca, seperti biasa hari Jumat aku baca surat Al-Kahfi (selalu baca tapi belum pernah paham isi suratnya * minta ditabokin sejuta umat). Yaa memang dikarenakan kemampuan otak aku yang ala kadarnya dalam memahami makna ayat - ayat Quran yang memang kata-katanya Subhanallah tidak hanya bisa dicerna oleh nalar kita ditambah juga harus ada bantuan buku tafsir dan aku belum punya hiks (╥﹏╥), jadi baru ngerti dikiiiiiit.
Namun ada kutipan ayat yang menjadi note buat aku yaitu Al-Kahfi: 23-24,

وَلَا تَقُولَنَّ لِشَيْءٍ إِنِّي فَاعِلٌ ذَٰلِكَ غَدًا ﴿٢٣﴾ إِلَّا أَن يَشَاءَ اللَّـهُ ۚ وَاذْكُر‌ رَّ‌بَّكَ إِذَا نَسِيتَ وَقُلْ عَسَىٰ أَن يَهْدِيَنِ رَ‌بِّي لِأَقْرَ‌بَ مِنْ هَـٰذَا رَ‌شَدًا ﴿٢٤﴾

23. Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: "Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi,

24. kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah"[879]. Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini."

[879]. Menurut riwayat, ada beberapa orang Quraisy bertanya kepada Nabi Muhammad s.a.w. tentang roh, kisah ashhabul kahfi (penghuni gua) dan kisah Dzulqarnain lalu beliau menjawab, datanglah besok pagi kepadaku agar aku ceritakan. Dan beliau tidak mengucapkan Insya Allah (artinya jika Allah menghendaki). Tapi kiranya sampai besok harinya wahyu terlambat datang untuk menceritakan hal-hal tersebut dan Nabi tidak dapat menjawabnya. Maka turunlah ayat 23-24 di atas, sebagai pelajaran kepada Nabi; Allah mengingatkan pula bilamana Nabi lupa menyebut Insya Allah haruslah segera menyebutkannya kemudian.

Dulu aku pernah dengar, dalam mengucapkan kata harapan jangan memakai kata semoga tapi diganti dengan kata pasti, misal: semoga ujiannya lancar >> pasti ujiannya lancar. Tujuannya sih tentu untuk memotivasi kita untuk lebih optimis dalam menjalani hidup (tsssaaahhh..) dan itu sangat bagus agar kita selalu berpikiran positif. Tapi setelah memahami ayat itu, aku sadar bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini tak luput dari kuasa Allah SWT jadi suatu hal tidak akan terjadi tanpa seijin Allah dan selalu yakin hal yang Allah kehendaki pasti terbaik untuk mahluk-Nya.
Jadi kita harus membiasakan diri menggunakan kata 'Insya Allah' ya teman ^^ (nulisnya yang bener jangan alay jadi insy4JJi)

No comments:

Post a Comment